Tapi catat ya...
Biota bawah laut di Pulau Tidung termasuk lingkungan yang wajib di lindungi. Karena Kepulauan Seribu masuk dalam program pemerintah sebagai area cagar alam bahari yang selain sebagai potensi wisata tapi juga sebagai area penelitian keanekaragaman hayati.
Jadi saat anda melakukan snorkeling, ini yang perlu anda ingat :
- Ekosistem laut, ikan, tumbuhan laut, plankton dan sebagainya sudah punya mekanisme rantai makanan sendiri, jadi anda dilarang memberi makan ikan atau mahluk hidup lain yang anda temui saat ber-snorkeling, karena akan merusak sistem rantai makanan mereka.
- Hati-hati, terumbu karang bukan tempat duduk atau tempat pijakan! Ada saja para penyelam yang mungkin kelelahan, mereka beristirahat dengan menduduki terumbu karang ini. Masalahnyua terumbu karang itu rumahnya fauna dan biota laut, kalau anda lakukan hal seperti itu akan merusak terumbu karang di sana.
- Jangkar Kapal jangan dilempar sembarangan, terutama di spot-spot snorkeling. Sebenarnya, kapal pengangkut para penyelam ini tidak perlu pakai lempar jangkar segala, seandainya pun kapal ojek ini terbawa ombak pasti tidak akan jauh dari lokasi penyelam, dari pada jangkar mereka mengenai terumbu karang, akibatnya bukan cuma rusak tapi bisa mematikan terumbu karang tersebut.
- Dilarang buang sampah. Laut kan bukan tempat sampah ya... ini sih tidak perlu diajarin lagi, sampah menyebabkan pencemaran, laut tercemar ekosistem di bawahnya sudah pasti terganggu, makin tercemart akan menyebabkan kerusakan dan kematian ekosistem. Jadi jaga agar air laut tetap bersih dari sampah.
Paling tidak 4 hal inilah yang harus benar-benar diperhatikan oleh para wisatawan dan pemandu wisata saat melakukan snorkeling. Kalau dilanggar, terumbu karang rusak, Pulau Tidung tidak menarik lagi, devisa lokal hilang, jika sudah begini yang rugi siapa?